Apa Itu Inflasi?

Hi, Ma! Beberapa waktu ini perekonomian di Indonesia sedang gak tenang, nih. Banyak kejadian terkait perekonomian yang menjadi konflik, seperti halnya inflasi. Mungkin sebagian Mama belum tau Apa Itu Inflasi?

Untuk itu, yuk, simak ulasan berikut ini mengenai Apa Itu Inflasi?

1. Pengertian Inflasi

Dilansir dari laman Bank Indonesia, Inflasi diartikan sebagai bentuk kenaikan harga barang barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Suatu kondisi dikatakan bukan inflasi apabila kenaikan harga dari satu atau dua barang saja, tetapi tidak meluas atau tidak mempengaruhi kenaikan harga pada barang lainnya.

Berdasarkan dampak ekonominya, inflasi terbagi menjadi beberapa jenis:

  • Inflasi Ringan, yaitu inflasi yang masih bisa atau mudah untuk dikendalikan dan tidak terlalu mengganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang atau jasa secara umum, biasanya di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.
  • Inflasi Sedang, yaitu suatu kondisi yang kemungkinan dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Jenis inflasi ini berada di kisaran kenaikan harga 10%-30% per tahun.
  • Inflasi Berat, yaitu jenis inflasi yang mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Kondisi ini umumnya membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah daripada nilai inflasi. Jumlah kenaikannya sekitar 30%-100%.
  • Inflasi Sangat Berat, yaitu tingkat inflasi yang sudah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Jumlah inflasinya berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

2. Penyebab Inflasi

Dilansir laman Bank Cimb Niaga, penyebab inflasi sebagai berikut:

  • Meningkatnya Jumlah Permintaan

Ketika permintaan meningkat sementara ketersediaan barang tidak memadai, maka akan terjadi kenaikan harga, seperti halnya ketika meningkatnya harga minyak goreng di Indonesia. Tingginya jumlah permintaan minyak goreng, tetapi persediaannya terbatas menyebabkan harga minyak goreng tersebut merangkak naik di pasaran.

  • Meningkatnya Biaya Produksi

Naiknya biaya produksi biasanya disebabkan karena beberapa hal, seperti ikut merangkaknya harga bahan baku atau naiknya biaya upah bagi pekerja.

  • Peredaran Uang

Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, maka inflasi akan terjadi. Hal ini dikarenakan saat jumlah uang di masyarakat meningkat, harga barang dan jasa pun ikut mengalami kenaikan. Kenaikan daya beli masyarakat tinggi sedangkan stok barang tidak ada perubahan.

  • Kekacauan di Bidang Politik dan Ekonomi

Kebijakan-kebijakan yang kerap terjadi dapat menjadi pemicu inflasi, seperti halnya ketika pemerintah mengumumkan akan menaikkan harga bahan bakar kendaraan. Sebelum kebijakan itu dilaksanakan, banyak produsen atau oknum nakal yang dengan sengaja menimbun barang agar hilang di peredaran masyarakat. Nantinya setelah barang tersebut langka, maka produsen atau oknum nakal tersebut akan mengeluarkannya dengan harga tinggi.

3. Contoh Kasus Inflasi

  • Di Indonesia pernah terjadi kasus inflasi yang terjadi pada tahun 1963 – 1965 ketika era demokrasi terpimpin. Saat itu, Indonesia mencapai taraf hiperinflasi yang cukup tinggi, yakni mencapai 600% lebih.
  • Inflasi terbaru terjadi pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan yang datanya telah diriset oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,07%. Hal itu dikarenakan adanya aturan Pembatasan Berskala Besar (PSBB), sehingga menimbulkan lockdown untuk memutus mata rantai penularan virus tersebut. Seperti halnya meroketnya harga masker pada awal tahun 2020 saat pandemi mulai menyerang. Harga masker yang sedianya normal, bisa menjadi dua kali lipat dari biasanya.
  • Kenaikan harga minyak goreng pada pertengahan tahun 2022 ini. Harga minyak goreng secara tiba-tiba melambung tinggi dan persediaanya pun terbatas di pasaran. Beberapa informasi mengatakan bahwa kenaikan dan kelangkaan minyak goreng ini disebabkan karena meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) dunia. Meningkatnya harga CPO ini karena imbas dari pandemi Covid-19 yang belum usai, sehingga menghambat produksi dan logistik yang bekerja.

Gimana ulasan di atas nih, Ma? Udah tau kan Apa Itu Inflasi? Semoga bermanfaat!

Komentar
Hi, Ma! Beberapa waktu ini perekonomian di Indonesia sedang gak tenang, nih. Banyak kejadian terkait perekonomian yang menjadi konflik, seperti....

Hi, Ma! Beberapa waktu ini perekonomian di Indonesia sedang gak tenang, nih. Banyak kejadian terkait perekonomian yang menjadi konflik, seperti halnya inflasi. Mungkin sebagian Mama belum tau Apa Itu Inflasi?

Untuk itu, yuk, simak ulasan berikut ini mengenai Apa Itu Inflasi?

1. Pengertian Inflasi

Dilansir dari laman Bank Indonesia, Inflasi diartikan sebagai bentuk kenaikan harga barang barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Suatu kondisi dikatakan bukan inflasi apabila kenaikan harga dari satu atau dua barang saja, tetapi tidak meluas atau tidak mempengaruhi kenaikan harga pada barang lainnya.

Berdasarkan dampak ekonominya, inflasi terbagi menjadi beberapa jenis:

  • Inflasi Ringan, yaitu inflasi yang masih bisa atau mudah untuk dikendalikan dan tidak terlalu mengganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang atau jasa secara umum, biasanya di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.
  • Inflasi Sedang, yaitu suatu kondisi yang kemungkinan dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Jenis inflasi ini berada di kisaran kenaikan harga 10%-30% per tahun.
  • Inflasi Berat, yaitu jenis inflasi yang mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Kondisi ini umumnya membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah daripada nilai inflasi. Jumlah kenaikannya sekitar 30%-100%.
  • Inflasi Sangat Berat, yaitu tingkat inflasi yang sudah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Jumlah inflasinya berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

2. Penyebab Inflasi

Dilansir laman Bank Cimb Niaga, penyebab inflasi sebagai berikut:

  • Meningkatnya Jumlah Permintaan

Ketika permintaan meningkat sementara ketersediaan barang tidak memadai, maka akan terjadi kenaikan harga, seperti halnya ketika meningkatnya harga minyak goreng di Indonesia. Tingginya jumlah permintaan minyak goreng, tetapi persediaannya terbatas menyebabkan harga minyak goreng tersebut merangkak naik di pasaran.

  • Meningkatnya Biaya Produksi

Naiknya biaya produksi biasanya disebabkan karena beberapa hal, seperti ikut merangkaknya harga bahan baku atau naiknya biaya upah bagi pekerja.

  • Peredaran Uang

Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, maka inflasi akan terjadi. Hal ini dikarenakan saat jumlah uang di masyarakat meningkat, harga barang dan jasa pun ikut mengalami kenaikan. Kenaikan daya beli masyarakat tinggi sedangkan stok barang tidak ada perubahan.

  • Kekacauan di Bidang Politik dan Ekonomi

Kebijakan-kebijakan yang kerap terjadi dapat menjadi pemicu inflasi, seperti halnya ketika pemerintah mengumumkan akan menaikkan harga bahan bakar kendaraan. Sebelum kebijakan itu dilaksanakan, banyak produsen atau oknum nakal yang dengan sengaja menimbun barang agar hilang di peredaran masyarakat. Nantinya setelah barang tersebut langka, maka produsen atau oknum nakal tersebut akan mengeluarkannya dengan harga tinggi.

3. Contoh Kasus Inflasi

  • Di Indonesia pernah terjadi kasus inflasi yang terjadi pada tahun 1963 – 1965 ketika era demokrasi terpimpin. Saat itu, Indonesia mencapai taraf hiperinflasi yang cukup tinggi, yakni mencapai 600% lebih.
  • Inflasi terbaru terjadi pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan yang datanya telah diriset oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,07%. Hal itu dikarenakan adanya aturan Pembatasan Berskala Besar (PSBB), sehingga menimbulkan lockdown untuk memutus mata rantai penularan virus tersebut. Seperti halnya meroketnya harga masker pada awal tahun 2020 saat pandemi mulai menyerang. Harga masker yang sedianya normal, bisa menjadi dua kali lipat dari biasanya.
  • Kenaikan harga minyak goreng pada pertengahan tahun 2022 ini. Harga minyak goreng secara tiba-tiba melambung tinggi dan persediaanya pun terbatas di pasaran. Beberapa informasi mengatakan bahwa kenaikan dan kelangkaan minyak goreng ini disebabkan karena meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) dunia. Meningkatnya harga CPO ini karena imbas dari pandemi Covid-19 yang belum usai, sehingga menghambat produksi dan logistik yang bekerja.

Gimana ulasan di atas nih, Ma? Udah tau kan Apa Itu Inflasi? Semoga bermanfaat!

Kejadian inflasi waktu harga minyak goreng naik menggemparkan masyarakat banget.